Kenangan saat bersama Ahmad Jais, sang maestro asal malaysia. suaranya yang merdu dengan lagu-lagunya yang sangat menyentuh kalbu. kenangan ini takkan terulang kembali dikarenakan sang mega bintang asal negeri jiran ini telah meninggal dunia.....masih ingat dengan lagu Gelisahnya...."gelisah...menanti dinda diambang bahgia......."
Selasa, 11 Desember 2012
Senin, 03 Desember 2012
KENAPA KUALA PATAH PARANG?
Tidak banyak yang tahu asal penamaan Desa Kuala Patah Parang, sebuah desa terluar di Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau ini. Desa yang kini berpenghuni kurang lebih seribu tujuh ratus jiwa itu berada diwilayah yang sangat strategis, berada dipesisir pantai antara perbatasan provinsi tetangga yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Menurut sebagian cerita dari asyarakat setempat, saat pertama kali desa tersebut dibangun terjadi suatu peristiwa patahnya parang (alat yg digunakan untuk memotong kayu dan sebagainya) yang digunakan oleh warga yang tidak diketahui siapa namanya. bermula dari patahnya parang itulah hingga kini nama desa tersebut dikenal, adapun nama kuala didepannya itu dikarenakan posisi Desa Kuala Patah Parang berada di tanjung sungai berbatas langsung dengan pesisir pantai.
Desa Kuala Patah Parang kini bukanlah desa yang pertama kali dibangun, Desa Kuala Patah Parang kini adalah desa baru yang mana Kuala Patah Parang lama dibakar oleh seseorang yang konon katanya bernama Kedius.
penduduk Desa Kuala Patah Parang mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan, dari pekerjaan tersebut masyarakat sangat tergantung dari apa yang ada dalam kandungan lautnya. terkadang mereka pergi melaut dan kembali dengan hasil yang memuaskan, tak jarang pula mereka pulang hanya membawa rasa lelah dikarenakan hasil tangkapan mereka yang kurang.
ada beberapa macam nama alat tangkap ikan yang digunakan masyarakat setempat, seperti ; jaring, jermal, belat, togok, kelong, rawai, sondong dan tongkah (alat utk mengambil kerang). alat-alat tangkap ikan tersebut semuanya dilakukan dengan cara yang sederhana atau tradisional.
penduduk Desa Kuala Patah Parang mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan, dari pekerjaan tersebut masyarakat sangat tergantung dari apa yang ada dalam kandungan lautnya. terkadang mereka pergi melaut dan kembali dengan hasil yang memuaskan, tak jarang pula mereka pulang hanya membawa rasa lelah dikarenakan hasil tangkapan mereka yang kurang.
ada beberapa macam nama alat tangkap ikan yang digunakan masyarakat setempat, seperti ; jaring, jermal, belat, togok, kelong, rawai, sondong dan tongkah (alat utk mengambil kerang). alat-alat tangkap ikan tersebut semuanya dilakukan dengan cara yang sederhana atau tradisional.
Senin, 26 November 2012
KUALA PATAH PARANG
KUALA PATAH PARANG adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hilir, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Desa yang berpenduduk kurang lebih 1700 jiwa itu memiliki 15 rukun tetangga.
Sebuah desa kecil yang berdekatan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal), Provinsi Jambi. Jika anda ingin berkunjung ke Desa Kuala Patah Parang, maka, anda diharuskan melalui perjalanan laut dengan menggunakan speedboat dan sejenisnya.
jika anda suka dengan tantangan bahari, tidak ada salahnya anda mengunjungi tempat ini, anda bisa memancing sepuasnya dilautan yang luas, atau anda bisa juga ikut bersama nelayan setempat menangkap ikan. penasaran? datang aja deh.....
Sebuah desa kecil yang berdekatan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal), Provinsi Jambi. Jika anda ingin berkunjung ke Desa Kuala Patah Parang, maka, anda diharuskan melalui perjalanan laut dengan menggunakan speedboat dan sejenisnya.
jika anda suka dengan tantangan bahari, tidak ada salahnya anda mengunjungi tempat ini, anda bisa memancing sepuasnya dilautan yang luas, atau anda bisa juga ikut bersama nelayan setempat menangkap ikan. penasaran? datang aja deh.....
Langganan:
Postingan (Atom)